BOGOR, MPI – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar acara Silaturahmi kerja daerah (Silakda) dan pembukaan kajian bulanan, Sabtu (25/1/2025).
Silakda yang digelar di ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, dengan mengusung tema “Sinergitas ICMI Dengan Pemerintah Daerah Dan Ormas Se-Kota Bogor Untuk Membangun Masyarakat Islami Yang Mandiri Dan Berdaya Saing”.
Silakda kali ini, dihadiri dari unsur Pemerintahan Kota Bogor Pj. Wali Kota yang diwakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kota Bogor Rudy Mashudi, S.T., M.P. Unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Bogor, kemudian dari pimpinan Organisasi masyarakat (Ormas) keagamaan, dari ICMI sendiri, yaitu Organisasi Wilayah khusus (Orwilsus) Bogor, Organisasi daerah (Orda) Kabupaten Bogor dan juga Organisasi satuan-Organidasi satuan (Orsat-Orsat) se-Kota Bogor.
Ketua panitia pelaksana Silakda 2 ICMI Orda Kota Bogor, Syamsudin, S.Pd.I.M.E mengatakan, ICMI pada dasarnya berangkat dari tokoh-tokoh agama yang ada di Bogor, jadi ICMI di Bogor ini, para perintis dan pendirinya itu, para ilmuwan ada yang dari IPB, Ibnu Khaldun, Unpak, Unida dari kampus itu, banyak promus-promus yang dimana dalam perjalanannya itu ada keterkaitan dengan Pemerintah tempo hari pada masanya orde baru yang digagas sama BJ. Habibie.
Di Kota Bogor dan Kabupaten ini, ada yang istimewa terbentuknya ICMI Orwilsus Bogor, di Indonesia cuma satu-satunya setingkat Provinsi, tapi berdomisilinya di Bogor tingkat Provinsi dan kepengurusannya hanya dua daerah Kota dan Kabupaten Bogor, terus Ordanya juga untuk Kota dan Kabupaten Bogor ini menginduk ke Orwilsus tidak ke Orwilsus yang di Jawa Barat, jadi khusus Orwilsus Bogor ini, pembinaan Orda-Orda ini di bawah koordinasi Orwilsus Bogor,” jelas Syamsudin.
ICMI sudah Intenasional, ICMI ini Alhamdulillah di Pegang oleh orang Bogor juga Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. beliau Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB University) dan lulusan dari Jepang, sehingga jalinan komunikasi lintas Internasionalnya cukup bagus, karena sekarang ini program-program Pemerintah pun kepemimpinan Pak Prabowo ke ICMI sangat spesial kemaren ada Perdana Menteri dari Jepang, itu Prof. Arif Ketua umum (Ketum) ICMI dilibatkan untuk melobi dengan Pak Prabowo,” jelasnya.
Terkait program-program yang bisa disinergikan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang, khususnya di bidang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) program yang dikerjasamakan dengan Badan ICMI Nasional itu makan bergizi gratis,” kata Syamsudin.
Peluang orang Jepang ini yang mereka punya teknologi yang luar biasa itu akan dikerjasamakan dengan Indonesia, terkait dengan pengadaan alat ataupun kerjasama berkait dengan bibit unggul prioritas unggul yang dimana dulu sebetulnya Indonesia itu, mumpuni sekarang sudah banyak di adopsi oleh orang-orang luar intinya orang Indonesia ilmuwan-ilmuwan kita ini banyak yang di manfaatkan oleh orang luar negeri,” papar Syamsudin.
Syamsudin berharap kedepannya ICMI ini dengan kegiatan pengajianya itu harus masif, sebagai pesan K.H. Sholeh Iskandar pergerakan organisasi itu, dari mulai pengajian minimal dari rumah kader kerumah kader, sekarang kan sudah banyak pasilitas terbuka dan tokoh-tokoh pun banyak yang bersedia dan kita berdayakan dan jangan lupa mengundang masyarakat luas supaya kegiatan pengajian ICMI ini, lebih membumi dan dirasakan oleh masyarakat, tidak hanya fokus terkait dengan pengajian yang sifatnya muharoh saja yang umum sehari-hari kita dengar kita harus berani juga menginformasikan pengajian itu terkait dengan bab amalan, baik pembahasan tentang ilmu politik, ilmu ekonomi yang dibutuhkan oleh masyarakat luas.[Imas]
Red