BOGOR, MPI – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPN “Veteran” Jakarta melalui program Sustainable Village 2025 bertema KILAU: Kolaborasi Inovatif untuk Keberlanjutan dan Aksi Unggul kembali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. Kali ini, kegiatan berlangsung di Kampung Cijantur, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, dengan fokus pada peningkatan layanan kesehatan melalui pemeriksaan gratis bagi warga.
Tim dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UPN “Veteran” Jakarta berkolaborasi menghadirkan layanan pemeriksaan kolesterol, gula darah, dan asam urat, serta penyuluhan pencegahan penyakit cacingan bagi ibu rumah tangga. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan deteksi dini terhadap penyakit.
Akses Terbatas, Antusiasme Warga Masih Rendah
Kampung Cijantur dikenal memiliki kondisi geografis yang menantang. Akses jalan yang sulit dan jarak jauh dari fasilitas kesehatan membuat masyarakat kesulitan mendapatkan layanan medis. Meski kegiatan ini bertujuan mendekatkan layanan kesehatan, antusiasme warga masih tergolong rendah.
“Biasanya pemeriksaan kesehatan baru ada kalau ada mahasiswa yang datang. Selebihnya jarang,” ujar Ulung (38), warga setempat. Pada Sabtu (18/10/2025).
Sementara itu, Iis (38) mengaku sudah lebih dari lima tahun tidak berkunjung ke puskesmas. “Jaraknya jauh, jalannya susah, dan kalau berobat juga mahal. Jadi kami lebih memilih menahan,” tuturnya.
Beberapa warga telah memiliki BPJS, namun manfaatnya belum dirasakan maksimal karena minimnya penyuluhan dan pendampingan kesehatan. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian mahasiswa dalam menjembatani kesenjangan akses layanan kesehatan.
Kolaborasi Fakultas dan Harapan Warga
Dalam pelaksanaannya, tim FIKES bertanggung jawab atas sosialisasi dan pemeriksaan dasar seperti pengukuran berat dan tinggi badan, sementara tim FK menangani formulir dan pemeriksaan lanjutan. Puskesmas setempat turut mendukung dengan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan.
Kegiatan ini menghasilkan dampak positif: pemeriksaan kesehatan gratis, edukasi pencegahan penyakit, dan peningkatan kesadaran warga akan pentingnya pola hidup sehat. Semangat kolaboratif antar fakultas menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan aksi unggul dan berkelanjutan.
Warga berharap ke depannya tersedia fasilitas kesehatan tetap di Kampung Cijantur. “Kalau bisa ada puskesmas atau pos pelayanan di sini, biar ibu hamil nggak perlu turun jauh kalau mau melahirkan,” harap Iis.
Harapan ini bukan bentuk keluhan, melainkan wujud kepedulian agar desa mereka berkembang dengan dukungan dari lembaga pendidikan, pemerintah, dan organisasi sosial. Warga ingin kualitas hidup, pendidikan, dan fasilitas kesehatan di Cijantur semakin baik dan merata.
Red
