JAYAPURA, MPI – Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pegunungan, Ismail Asso, meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan untuk mengarahkan kebijakan pembangunan secara lebih bijak, dengan memprioritaskan sektor pendidikan dan kesehatan dibanding pembangunan rumah ibadah yang berlebihan.
Dalam keterangannya, Ismail menyampaikan keprihatinannya terhadap arah pembangunan yang dinilai belum menyentuh kebutuhan dasar masyarakat secara langsung.
“Seorang pemimpin jangan hanya sibuk membangun gereja atau masjid, tapi harus melihat kebutuhan dasar manusia, yaitu pendidikan dan kesehatan. Itu investasi nyata untuk masa depan Papua,” tegas Ismail. Kamis (30/10).
Tokoh Muslim Papua ini menilai bahwa pembangunan di Papua Pegunungan cenderung lebih banyak diarahkan ke kegiatan keagamaan, sementara program pemberdayaan manusia seperti pendidikan dan kesehatan sering kali terabaikan.
Ia menekankan pentingnya visi dan konsep pembangunan yang menyeluruh dan tidak terjebak pada pendekatan sektoral.
“Kalau pemimpin tidak punya konsep yang jelas, pembangunan jadi tidak terarah. Akibatnya, Papua terus memelihara kemiskinan dan keterbelakangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ismail menyatakan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) harus menjadi fondasi utama dalam pembangunan daerah.
“Kalau masyarakat sudah sehat dan berpendidikan, mereka bisa menciptakan kemajuan sendiri. Itulah pembangunan yang sesungguhnya,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar anggaran publik digunakan secara bijak dan tidak hanya untuk kepentingan simbolik.
“Membangun gereja atau masjid boleh saja, tapi jangan sampai kebutuhan rakyat di bidang pendidikan dan kesehatan diabaikan. Itu sama saja dengan investasi bodoh,” tandasnya.
Ismail menutup pernyataannya dengan harapan agar ke depan, Papua Pegunungan dipimpin oleh figur yang cerdas, berintegritas, dan memiliki visi pembangunan yang berpihak pada manusia Papua.
“Kita butuh pemimpin yang membangun manusia, bukan hanya bangunan,” pungkasnya.
Red
